
Menuju Unhasy yang Unggul, Gus Ipang Berbagi Wawasan tentang Mindset dan Karakter
H. Irfan Asy’ari Sudirman Wahid, atau yang biasa dikenal dengan Gus Ipang Wahid mengisi seminar bertajuk Unhasy Hijrah Menuju Izzah pada Sabtu, (24/05/2025). Seminar yang diadakan di aula gedung A ini hanya memiliki kuota 300 peserta dari seluruh mahasiswa di Unhasy. Degan dihadiri oleh jajaran rektorat dan birokrasi Unhasy, seminar ini berlangsung meriah dan lancar.
Dalam sesi seminar, Gus Ipang memberi pembuk yang cukup berkesan. Terkait perubahan besar-besaran yang dilakukan oleh Unhasy dalam kurun waktu tiga bulan ini, Rektor dan pimpinan Unhasy tidak hanya merenovasi kampus. Namun, menurutnya, hal tersebut menjadi modal awal untuk membentuk karakter yang kuat.
“Kita ambil contoh kasus tranformasi Rwanda. Dulu menghadapi kasus genosida terparah tapi sekarang Rwanda bisa menjadi negara tebersih, ekonominya maju, dan membangun kembali identitas nasionalnya,” lanjut Gus Ipang.
Gus Ipang kemudian menambahkan bahwa langkah-langkah yang diambil Rwanda dalam membangkitkan kembali negaranya bisa dijadikan dorongan motivasi oleh mahasiswa. Diantaranya adalah menanamkan mindset rekonsiliasi atau pemulihan setelah konflik, membangkitkan identitas ‘Rwandan’ secara kolektif dan tunggal, membiasakan budaya target dan akuntabilitas, menggalangkan gotong royong besar-besaran secara nasional, serta mencanangkan slogan We don’t beg, we build.
“Apa poin penting yang bisa diambil? Mindset, sudah jelas. Ketika mindset sudah terbentuk maka kita akan menjadi pribadi yang disiplin. Kalau dua itu sudah terpenuhi maka kita akan siap menghadapi dan mengikuti tranformasi digital yang membuat manusia memiliki sikap kolaboratif hingga bisa konsisten dalam menghadapi perubahan,” jelasnya.

Dalam gempuran viralitas dimedia sosial yang lebih mengedepankan gaya dari pada makna, adanya karakter sangat diperlukan untuk mengetahui bagaimana values yang sebenarnya diupayakan bersama. Hal ini perlu diperhatikan dalam menghadapi perubahan, sebab kebanyakan upaya diukur dari gaya atau tren yang sedang diikuti oleh massa. Sedangkan hal tersebut sangat bertolak belakamg dengan upaya perubahan yang dilakukan.
“Yang perlu kita ketahui dan kita ingat, Unhasy tidak semata sedang membangun fisik, namun juga menanamkan values. Jangan pernah sekali-kali menelan viralitas dengan mentah-mentah. Justru kita harus menyaring hal-hal seperti itu agar tidak meruntuhkan values yang sedang kita bangun,”
Disisi lain, Gus Ipang menafsirkan makna taqwa secara universal dalam sisi modernitas. Taqwa yang saat ini perlu dikembangkan adalah mengenai kepedulian atau kepekaan, integritas, dan juga kesungguhan. Mengapa demikian? Karena ketika telah melewati tiga hal tersebut, manusia akan menjadi pribadi yang luar biasa dengan mindset dan karakter yang hebat. Perkembangan digital dunia harus diimbangi dengan spiritual. Manusia perlu arah dan pegangan dalam arus informasi yang tersebar dengan cepat.
Sebagai Master of Perception Engineering Indonesia, Gus Ipang telah menyiapkan core value Unhasy secara menarik. Diantaranya adalah inovatif, solutif, adaptif, dan kepedulian. Sikap-sikap tersebut akan membantu untuk lebih siap dalam menghadapi tantangan perubahan. Sehngga hal itu akan menjadikan perubahan positif yang lebih terarah dengan tetap mempertahankan values.
“Mahasiswa akan mejadi unggul dan relevan diera digital. Mereka akan berperan sebagai agen perubahan sosial dan ekonomi dengan hidup yang penuh arti. Bukan sekedar lulus kuliah tapi juga siap kerja atau mungkin juga menciptakan lapangan kerja sendiri.” terangnya.
Sementara itu, acara seminar yang diselemggarakan oleh Univesitas Hasyim Asy’ari ini juga dihadiri oleh Prof. Dr. H. Haris Supratno selaku rektor Unhasy. Prof. Haris juga mengungkap bahwa dalam menyikapi perubahan kita harus bersiap untuk menghadapinya. Hal tersebut dikarenakan luasnya dampak yang ditimbulkan dari adanya perubahan, baik dampak positif atau pun dampak negatif.
“Harapan saya, semoga setelah materi seminar ini dipaparkan dapat memberi motivasi dalam menghadapi suatu perubahan. Sehingga Unhasy menjadi semakin bertumbuh ke depan dan bisa eksis ditingkat nasional ataupun internasional,” pungkas Prof. Haris.