Apresiasi Penghijauan Unhasy, Gus Ipang Wahid: Saya Tidak Membayangkan Perubahannya Seluarbiasa Ini

Apresiasi Penghijauan Unhasy, Gus Ipang Wahid: Saya Tidak Membayangkan Perubahannya Seluarbiasa Ini

Humas Unhasy– Sebagai kelanjutan dari acara Ipang Wahid Goes to Campus “Branding Kampus dari Karya Civitas untuk Dunia” pada Februari 2025 lalu, H. Irfan Asy’ari Sudirman, atau lebih dikenal dengan Ipang Wahid datang lagi ke Unhasy untuk membagikan motivasi dan ilmu di depan civitas Unhasy. Kali ini dengan acara Ipang Wahid Gas Pol “Unhasy Hijrah Menuju Hijrah, yang dilaksanakan pada Sabtu (24/05/2025) di Aula Lantai 3 Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Tebuireng Jombang.

Gus Ipang mengaku takjub dengan transformasi fisik yang dilakukan Unhasy dengan melakukan renovasi tampilan yang lebih hijau dengan taman dan ruang terbuka yang lebih sejuk dan bersih. “Padahal baru 3 bulan lalu saya ke sini, saya tidak membayangkan perubahannya luar biasa,” ungkap Gus Ipang.

Gus Ipang menyebut bahwa walaupun perubahan ini terlihat sederhana, namun memiliki dampak yang sangat luar biasa. Melihat taman hijau dan keindahan dapat memicu dopamin yaitu neurotransmitter dan hormon yang berperan penting dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk motivasi, kesenangan, memori, dan gerakan. Selain itu juga juga dapat mengaktifkan Orbitofrontal Cortex (OFC), yaitu bagian dari korteks prefrontal yang terletak di lobus frontal otak, tepat di atas rongga mata. OFC berperan penting dalam pengambilan keputusan, regulasi emosi, dan pemrosesan hadiah.

“Yang ketiga, hijau-hijau juga dapat mengurangi stress dan memicu rasa tenang. Jadi bapak ibu kalau di rumah ada masalah dengan pasangan, datang saja ke kampus insyaallah bisa hilang itu,” ungkap Gus Ipang disambut tawa para dosen, staff, dan karyawan Unhasy yang hadir.

Sutradara iklan ternama itu juga menegaskan bahwa upaya yang dilakukan rektor dan pimpinan Unhasy tidak hanya sedang sekedar mempercantik kampus, tetapi juga memberikan modal awal untuk membentuk karakter yang kuat. (Abror/Humas Unhasy)

Contoh Keberhasilan Rwanda, Gus Ipang Wahid: Sekelas Negara Saja Bisa, Apalagi Cuma Kampus

Contoh Keberhasilan Rwanda, Gus Ipang Wahid: Sekelas Negara Saja Bisa, Apalagi Cuma Kampus

Humas Unhasy– Dalam acara Ipang Wahid Gas Pol “Unhasy Hijrah Menuju Hijrah, yang dilaksanakan pada Sabtu (24/05/2025) di Aula Lantai 3 Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Tebuireng Jombang, Gus Ipang Wahid memberikan gambaran transformasi yang sukses menuju keberhasilan.

Putra KH. Salahuddin Wahid atau Gus Sholah itu memberikan contoh apa yang dilakukan oleh negara Rwanda di Afrika yang sebelumnya merupakan negera konflik etnis yang merengut 800 ribuan jiwa, hingga menjadi kekuatan ekonomi baru di kawasan Afrika. Rwanda telah melakukan penenaman mindset rekonsiliasi, kebangkitan kolektif dengan identitas tungga “Rwanda”, budaya target dan akuntabilitas, gotong royong, dan slogan ‘We don’t beg, we build (kita tidak meminta-minta, tetapi kita menciptakan)’, jelasnya.

Dengan menerapkan mindset, disiplin, transformasi digital, kolaborasi, dan konsisten, Rwanda mampu bertransformasi menjadi negara dengan GDP dari 750 juta Dolar AS ke 14,5 Milyar Dolar AS. Ekonominya tumbuh dadri 7-8% pertahun dengan inflasi hanya 4% dan Pendapatan Perkapitanya naik dari 112 Dolar AS ke 1.100 Dolar AS. Bahkan Kemiskinan menurun dari 77% ke 38%.

Melihat fakta-fakta Rwanda itu, Gus Ipang memberikan gambaran bahwa sekelas negara saja mampu untuk merubah diri menjadi jauh lebih baik, apalagi hanya setingkat kampus yang cakupannya tidak begitu luas. “Kita seharusnya bisa jauh melompat lebih baik. Harus yakin agar dapat sampai pada target. Target tidak pernah dicapai dengan jalan lurus, tapi muter-muter,” tandasnya.

Ipang Wahid menjelaskan bahwa Unhasy tidak semata membangun fisik, tetepi sedang menanamkan values (nilai). Untuk itu ia mengutip ungkapan KH. M. Hasyim Asy’ari bahwa derajat seseorang diukur dari ketakwaannya. Takwa menurutnya di dunia modern dapat diindikatori oleh 3 hal yaitu kepedulian, integritas, dan kesungguhan. “Karena itulah, Mbah Hasyim tidak dikenal karena gelarnya. Beliau dikenang karena pemikiran, prilaku, dan akhlaknya,” tambah alumnus The Art Institute of Seattle Washington DC Amerika Serikat itu. (Abror/Humas Unhasy)

Gus Ipang Ungkap 2 Jenis Mindset, Usulkan INSAP untuk Kemajuan Unhasy

Gus Ipang Ungkap 2 Jenis Mindset, Usulkan INSAP untuk Kemajuan Unhasy

Humas Unhasy– Melanjutkan penjelasannya soal Negara Rwanda di Afrika yang dulu miskin kini menjadi negara dengen perkembangan ekonomi pesat. Dalam momen acara “Unhasy Hijrah Menuju Izzah” pada Sabtu (24/05/2025) di Aula lantai 3 Gedung Fakultas Agama Islam Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy), Ipang Wahid menjelaskan bahwa yang harus diubah adalah mindset dengan pendekatan kacamata jiwa.

“Jika kacamata yang dipakai buram dunia akan gelap, jika yang dipakai bening dunia akan terang dan jelas,” jelasnnya.

Ia menjelaskan ada 2 jenis mindset dilihat dari tingkatannya, pertama ada fix mindset yang percaya bahwa kecerdasan, minat, bakat merupakan bawaan yang tidak dapat diubah. Hasilnya memiliki kecenderungan takut gagal, takut mencoba hal baru, dan mudah menyerah.

“Orang dengan tipologi mindset ini, kecenderungannya mudah mengaggap bahwa segala sesuatu sudah fiks tidak dapat diubah dan akhirnya menyerah dan takut mencoba hal baru,” ungkapnya.

Selanjutnya, ada Growth Mindset, yang percaya bahwa kemampuan bisa dikembangkan melalui usaha belajar dan pengalaman. Orang dengan dengan mindset ini, cenderung pantang menyerah, terbuka akan kritik, dan senang belajar dari kegagalan. “Kita ini kadang takut gagal. Padahal gagal itu bukanlah aib. Salah itu bukanlah negatif, yang terpenting belajar dari kesalahan itu,” terangnya.

Maka, Gus Ipang mengusulkan konsep INSAP dalam memajukan Unhasy, yaitu Inovatif, Solutif, Adabtif, dan Peduli. Ia memisalkan target INSAP Unhasy dengan masuk top 5 PTNU Berbasis Kinerja, Reputasi Nasional & Global, Digital Islamic University, Pusat Inovasi dan Pengabdian, dan Kampus Kader Ulama Modern.

Selain itu, yang paling penting dari proses itu, adalah integritas. Ia memberikan contoh sosok yang berintegritas adalah Gus Sholah, ayahandanya. Baginya Gus Sholah bukan hanya sosok Pengasuh Pesantren Tebuireng tapi juga merupakan arsitek karakter. Selain membuat kurikulum, membenahi bangunan dan lingkungan, Gus Sholah juga membenahi nilai dan membentuk karakter.

“Itulah hijrah sejati, bukan yang ramai dipamerkan. Tapi hijrah yang sunyi, istikamah, dan melahirkan cahaya. Bukan sekedar bangkit, tapi bangkit dengan nilai, keteladanan dan komitmen pada peradaban. Jadilah penerang bagi umat, jadilah pelopor peradaban, jadilah bukti nyata bahwa hijrah kita adalah hijrah menuju izzah (kemuliaan),” kalimat-kalimat penutup Gus Ipang di depan para dosen dan karyawan Unhasy. (Abror/Humas Unhasy)

Unhasy Raih Penghargaan Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam Aktif Jawa Timur 2025

Unhasy Raih Penghargaan Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam Aktif Jawa Timur 2025

Bukti Kontribusi Nyata bagi Pelestarian Literasi Nasional

Humas Unhasy– Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Tebuireng Jombang kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat regional. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unhasy berhasil meraih Penghargaan Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam Aktif Jawa Timur Tahun 2025. Penghargaan bergengsi ini diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dalam acara puncak Pekan Literasi Jawa Timur 2025 yang digelar di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur Surabaya pada Selasa (20/05/2025). 

Penghargaan ini bukan sekadar pengakuan simbolis, melainkan bukti konkret kontribusi UNHASY dalam pelestarian khazanah intelektual bangsa. Secara resmi, penghargaan ini diberikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2018 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam, yang mewajibkan setiap penerbit, termasuk perguruan tinggi, untuk mendokumentasikan karya terbitannya ke perpustakaan nasional dan daerah. 

“Penghargaan ini menunjukkan bahwa UNHASY tidak hanya produktif menghasilkan karya akademik, tetapi juga bertanggung jawab dalam mendokumentasikannya** untuk kepentingan generasi mendatang,” jelas Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unhasy, Ir. Meriana Wahyu Nugroho, S.T., M.T. kepada Humas Unhasy pada Jumat (23/05/2025)

LPPM sebagai lembaga di Unhasy yang bertugas menerbitkan buku dan hasil penelitian, mewakili Unhasy untuk menerima langsung penghargaan itu dari Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.  Penghargaan diberikan dalam kategori “Penerbit Perguruan Tinggi Aktif”, dengan penilaian ketat oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Perpusip) Provinsi Jawa Timur.

Ir. Meriana menjelaskan, beberapa indikator penilaian meliputi kuantitas Karya dilihat dari jumlah buku, jurnal, prosiding, dan laporan pengabdian yang diserahkan secara resmi. Selain itu juga dari kualitas dan kelengkapan, serta kesesuaian dengan standar ISBN/ISSN, metadata lengkap, dan format dokumentasi yang rapi. Selanjutnya juga karena dianggap konsistensi dan mengedepankan kontinuitas penyerahan karya dalam beberapa tahun terakhir, juga inovasi dokumentasi dengan mengupayakan digitalisasi dan kemudahan akses bagi publik.  Hal ini sejalan dengan penggunakan website terintegrasi yang dijalankan LPPM dan Unhasy.

Selama periode penilaian, lanjutnya, LPPM Unhasy tercatat aktif menyerahkan puluhan karya cetak dan rekam setiap tahunnya, termasuk buku hasil penelitian dosen, jurnal ilmiah bereputasi, prosiding seminar nasional/internasional, dan karya rekam (audio-visual) berbasis budaya pesantren.

Ia menegaskan bahwa prestasi ini tidak datang instan. Sejak beberapa tahun terakhir, LPPM Unhasy telah membangun sistem dokumentasi terstruktur yang melibatkan Tim Editor dan Penerbitan serta memastikan setiap karya memenuhi standar ilmiah sebelum diserahkan.  LPPM juga berkoordinasi dengan Perpusip Jatim dan Perpusnas untuk validasi data, di samping melakukan pengarsipan karya dalam format yang mudah diakses. 

“Kami tidak hanya sekadar mengumpulkan dan menyerahkan, tapi juga memastikan setiap karya yang diserahkan memiliki nilai akademik tinggi dan relevan bagi perkembangan ilmu pengetahuan,” tambahnya. 

Penghargaan ini memberikan beberapa dampak strategis, antara lain peningkatan reputasi akademik di mana Unhasy semakin diakui sebagai kampus yang peduli terhadap pelestarian literasi, tidak hanya di lingkungan pesantren tapi juga nasional. Unhasy juga memiliki peluang kolaborasi yang lebih luas dengan membuka pintu kerja sama dengan perpustakaan daerah, kampus lain, dan lembaga penelitian. Manfaat lainnya, yaitu aksesibilitas karya dosen & mahasiswa Unhasy semakin mudah diakses oleh peneliti lain, meningkatkan sitasi dan dampak keilmuan.

Namun, Ia memastikan, LPPM Unhasy tidak berpuas diri. Beberapa langkah strategis yang sedang dipersiapkan oleh tim, yaitu pengembangan portal arsip digital yang terintegrasi sistemnya dengan Perpusnas dan Perpusda untuk memudahkan penelusuran karya, sosialisasi ke kampus pesantren lain dalam rangka berbagi praktik baik agar lebih banyak perguruan tinggi berbasis pesantren terlibat dalam gerakan serah simpan, dan peningkatan kualitas penerbitan dengan memperbanyak karya yang terindeks Scopus/SINTA sekaligus tetap memenuhi kewajiban dokumentasi.

“Penghargaan ini adalah hasil kerja kolektif seluruh dosen, peneliti, dan mahasiswa Unhasy. Mari kita jadikan momen ini sebagai **pemicu untuk lebih giat menghasilkan karya yang bermanfaat bagi masyarakat,” seru Ir Meriana.

Ir. Meriana menyebutkan bahwa Gubernur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa penghargaan ini sejalan dengan visi Jawa Timur sebagai provinsi pelopor literasi. 

“Kami apresiasi Unhasy dan semua penerbit yang telah berkontribusi. Literasi yang terdokumentasi dengan baik adalah pondasi kemajuan bangsa,” ujarnya. 

Apresiasi juga disampaikan oleh Rektor Unhasy, Prof. Dr. Haris Supratno. Prof Haris mengatakan bahwa, penghargaan ini menjadi bukti bahwa kampus pesantren seperti UNHASY tidak hanya unggul dalam keilmuan agama, tetapi juga dalam pengelolaan pengetahuan modern. “Dengan semangat”Dari Pesantren untuk Dunia” Unhasy siap terus berkontribusi bagi penguatan literasi Indonesia,” ungkap Prof. Haris dalam sambutannya di acara Unhasy Hijrah Menuju Izzah pada Sabtu (24/05/2025) di Aula lantai 3 Unhasy. (Abror/Humas Unhasy)

Prodi PAI Unhasy Raih Akreditasi Unggul, Bukti Komitmen Tingkatkan Kualitas Pendidikan

Prodi PAI Unhasy Raih Akreditasi Unggul, Bukti Komitmen Tingkatkan Kualitas Pendidikan

Humas Unhasy– Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Tebuireng Jombang, berhasil meraih predikat Unggul dari Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK). Penetapan ini menyusul proses asesmen lapangan yang dilaksanakan pada 22-23 Maret 2025 oleh tim asesor LAMDIK. 

Pencapaian ini merupakan buah dari kerja keras Tim Taskforce Akreditasi PAI yang dibentuk oleh fakultas. Tim tersebut bertugas menyusun dan melengkapi dokumen akreditasi, termasuk Laporan Kinerja Program Studi (LKPS) yang mencakup sembilan kriteria penilaian serta Laporan Evaluasi Diri (LED). 

“Seluruh proses persiapan dilakukan dengan cermat, termasuk pendampingan oleh Garansi Penjaminan Mutu (GPM) Fakultas dan Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Universitas. Kami juga melakukan simulasi berulang kali untuk memastikan kelengkapan dan keakuratan data,” ungkap Dr. H. Khoirul Umam, M.Pd., Ketua Prodi PAI Unhasy. 

Meskipun sertifikat resmi belum diterima secara fisik, keputusan akreditasi ini telah berlaku efektif sejak 5 Mei 2025 dan akan tetap valid hingga 5 Mei 2030. “Sertifikat akreditasi rencananya akan dikirimkan oleh LAMDIK dan dapat diakses secara resmi melalui laman mereka,” tambahnya. 

Pencapaian Akreditasi Unggul ini semakin memperkuat komitmen Unhasy dalam menjaga kualitas pendidikan. Ke depan, Prodi PAI akan terus memperbarui data berbasis akreditasi secara konsisten dan mempersiapkan diri untuk menuju Akreditasi Internasional dalam lima tahun mendatang. 

“Proses ini tidak mudah, tetapi dengan kolaborasi dan dedikasi tinggi dari seluruh tim, kami akhirnya berhasil meraih predikat ini,” tegas akademisi yang juga seorang tokoh agama itu. 

Prestasi ini diharapkan menjadi motivasi bagi program studi lain di Unhasy untuk terus meningkatkan mutu pendidikan. Dengan demikian, Unhasy semakin siap mencetak lulusan berkualitas melalui sistem pendidikan yang terintegrasi dan terjamin akreditasinya. 

Dekan Fakultas Agama Islam, Dr. Jasminto, M.Pd.I., merasa bangga dan haru dengan pencapaian Prodi PAI ini. “Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT, Program Studi PAI telah berhasil meraih Akreditasi Unggul. Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kerja keras dan kontribusi luar biasa dari seluruh pihak. Semoga pencapaian ini menjadi motivasi untuk terus meningkatkan mutu dan pelayanan akademik kita ke depannya,” jelas pakar filsafat pendidikan Islam itu.

Hal itu senada dengan respon dan harapan Rektor Unhasy terhadap adanya keputusan LAMDIK mengenai hasil akreditasi yang diterima Prodi PAI sebagai prodi pertama di Unhasy yang meraih predikat Unggul. Rektor juga berharap pencapaian ini dapat diikuti oleh prodi-prodi yang lain yang tahun ini telah dan akan melakukan asesemen lapangan.

“Selamat Prodi Pendidikan Agama Islam FAI UNHASY dapat meraih Predkat Unggul. Trima kasih kepada semua pihak Tim Akreditasi, pimpinan Prodi, Fakultas, universitas, yg telah bekerja keras dan telah membuahkan hasil Peringkat Unggul. Semoga prodi lain bisa segera menyusul dan bisa unggul,” ucap Rektor Unhasy, Prof. Dr. Haris Supratno.

Pada tahun 2025 ini, Unhasy telah mengajukan asesemen lapangan kepada LAMDIK untuk sejumlah prodi, antara lain yang telah terlaksana, Prodi PAI yang telah mendapatan Unggul, Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), dan Manajemen Pendidikan Islam (MPI) yang kedua sedang menunggu hasil AL.

 Adapun Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) dan Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) masih menunggu verifikasi berkas dan jadwal asesemen lapangan. Selain itu ada dua prodi yang juga melakukan proses akreditas, tetapi tidak melalui LAMDIK, melainkan melalui BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi), yaitu Prodi Hukum Ekonomi Syariah (HES) dan Magister Hukum Keluarga (S2 HK).  (Abror/Humas Unhasy).

Unhasy Seleksi 35 Calon Mahasiswa untuk Beasiswa Tahfidz 2025

Unhasy Seleksi 35 Calon Mahasiswa untuk Beasiswa Tahfidz 2025

Humas Unhasy— Jombang, 11 Mei 2025 – Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru dan Wisuda Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Jombang melaksanakan seleksi ketat untuk program beasiswa Tahfidz tahun akademik 2025/2026. Sebanyak 35 calon mahasiswa yang mendaftar akan mengikuti ujian hafalan Al-Qur’an Juz 30, dengan sistem tes hybrid (offline dan online).

Berdasarkan data pendaftaran, peserta berasal dari berbagai daerah dengan dominasi metode tes offline (30 orang) dan online (5 orang). Beberapa nama peserta yang tercatat antara lain:

*”Tes tahfidz ini menjadi salah satu syarat utama untuk mendapatkan beasiswa penuh di Unhasy. Kami mencari calon mahasiswa yang tidak hanya cerdas akademis tetapi juga memiliki komitmen kuat dalam menjaga hafalan Al-Qur’an,” jelas Ginanjar Setyo Permadi, S.Kom., M.Kom, Ketua Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru dan Wisuda Unhasy kepada Humas Unhasy.

Tes akan digelar di dua lokasi, yaitu ruang rapat 108 Gedung C untuk tes offline, dan Laboratorium 202 Gedung C untuk pengawasan peserta online via Zoom. Dari 35 peserta, hanya 10 mahasiswa yang akan dinyatakan lulus beasiswa Tahfidz. Peserta yang tidak lolos tetap berpeluang diterima melalui jalur reguler.

“Keputusan akhir berada di tangan Rektor dengan mempertimbangkan rekomendasi nilai tes tulis dan lisan. Kriteria tidak hanya pada hafalan, tetapi juga kelancaran, tajwid, dan pemahaman,”* tambah Ginanjar.

Penerima beasiswa berhak mendapatkan SPP gratis hingga semester 8, akses pembinaan khusus di Mahad Jamiah, serta bimbingan intensif tahfidz dan diniyah
Dua ahli yang ditugaskan sebagai penguji adalah dua dosen yang juga penghafal Al-Quran yaitu dosen Prodi Manajemen Pendidikan Islam, Dinar Ayu Tasya’, M.Pd.I, dan Ketua Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Ali Mahsun, M.Pd.

“Kami berharap para penguji dapat menilai dengan objektif dan memberikan rekomendasi terbaik untuk calon penerima beasiswa,” lanjut Ginanjar.

Hasil seleksi akan diumumkan secara resmi pada Sabtu, 18 Mei 2025 melalui website resmi dan akun media sosial Unhasy. Program beasiswa Tahfidz Unhasy merupakan bagian dari visi universitas dalam mencetak generasi Islam yang unggul akademik dan nonakademik. Seleksi ini juga menjadi bukti komitmen Unhasy dalam mendukung pendidikan berbasis agama dan pesantren. (Abror/Humas Unhasy)