Humas Unhasy– Pada tahun ini, pelaksanaan penelitian dan PKM Hibah internal di Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Tebuireng Jombang, mengalami perubahan atau pembaruan yang cukup signifikan. Jika pada tahun sebelumnya seluruh proses masih dilakukan secara konvensional atau manual, maka mulai tahun ini telah diimplementasikan sistem digital berbasis aplikasi, yakni Sistem Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat Unhasy Dana Internal (Srikandi). Hal ini menjadi langkah maju dalam mendukung efisiensi, transparansi, dan juga akuntabilitas pengelolaan hibah.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan Penerbitan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unhasy, Rahma Ramadhani kepada Humas pada Jumat (25 April 2025). Ia menjelaskan bahwa proses pengajuan hibah tahun ini sudah mulai dilakukan secara daring melalui platform Srikandi yang baru diluncurkan beberapa hari lalu. Para dosen dapat mengunggah proposal dan dokumen pendukung secara langsung ke dalam sistem. Selain itu, tahapan-tahapan seperti proses seleksi, penilaian, pencarian dana, hingga pelaporan kemajuan dan hasil kegiatan dapat dimonitor secara berkala melalui sistem yang sama.
“Dengan demikian, progres pelaksanaan kegiatan menjadi lebih mudah dipantau dan terdokumentasi dengan rapi,” ungkapnya.
Menurutnya, penerapan sistem Srikandi ini merupakan terobosan positif dari LPPM. Sistem ini mempermudah dosen dalam melakukan pengajuan dan pelaporan, serta mempercepat proses administrasi yang sebelumnya memerlukan waktu yang lebih lama jika dilakukan secara manual. Meskipun, lanjutnya, pada awalnya membutuhkan penyesuaian, namun ke depannya Rahma yakin sistem ini akan sangat membantu dalam meningkatkan kualitas pengelolaan hibah internal di lingkungan Unhasy.
Rahma menjelaskan, terdapat beberapa perbedaan yang cukup mendasar antara penerapan pada tahun sebelumnya dengan tahun ini. Tahun lalu hampir seluruh proses dilakukan secara manual, baik dalam hal pengumpulan, bekas, kemudian seleksi, maupun pelaporan. Nah, sementara pada tahun ini, seluruh tahapan telah terintegrasi dalam sistem Serikandi.
“Hal ini tidak hanya mempercepat proses, tapi juga memberikan transparansi dalam penilaian, karena hasil review dan evaluasi dapat langsung diakses oleh dosen melalui akun masing-masing,” jelasnya.
Tujuan utama dari program Hibah Internal ini, tambahnya, untuk mendorong dan memfasilitasi para dosen dalam meningkatkan produktivitas di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, Hibah Internal juga menjadi sarana bagi dosen untuk mengembangkan kapasitas akademik serta membangun portfolio sebagai dasar dalam mengakses hibah-hibah eksternal di tingkat nasional maupun internasional.
Ia berharap, untuk pelaksanaan hibah internal ini dapat terus dikembangkan, baik dari segi sistem maupun pelibatan dosen dari berbagai fakultas. “Semoga program ini bisa menjadi budaya akademik yang mendorong semangat penelitian dan pengabdian di Unhasy, sehingga kontribusi institusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pemberdayaan masyarakat ini bisa semakin nyata dan juga berdampak luas,” pungkasnya (Abror/Humas Unhasy).